Alin menatap Lisa dengan penuh perhatian, mendengar wanita itu mulai membuka cerita tentang Arman. Tatapan matanya seolah menyimpan banyak pertanyaan, tapi ia memilih untuk mendengarkan hingga Lisa selesai berbicara. “Sejujurnya, aku sempat ragu saat Arman ingin menikah denganku,” Lisa memulai dengan suara yang sedikit berat. “Kamu tahu sendiri bagaimana dia... selalu perhatian, bahkan kepada semua orang. Kadang, sikap itu membuatku bertanya-tanya, apa aku benar-benar istimewa di matanya? Tapi pada akhirnya, aku memutuskan untuk percaya. Ada sisi lain dari dirinya yang membuatku yakin, meskipun aku tidak bisa menjelaskan itu dengan kata-kata.” Lisa tersenyum kecil, namun ada kegetiran di balik senyum itu. “Setelah menikah, rasa cemburu dan kesal itu masih ada. Terutama saat dia begitu me