Siapa Ayahnya?

1107 Kata

“Wah, selamat! Itu kabar yang luar biasa!” seru Lisa, meraih tangan Alin dengan penuh antusias, sementara Barry tertawa kecil melihat reaksinya. Namun, di sisi lain meja, Arman hanya terdiam. Tangannya mengepal di bawah meja, meski wajahnya mencoba tetap terlihat tenang. Pandangannya tak lepas dari Alin, yang tampak semakin terpojok dengan situasi ini. Alin memaksakan senyum kecil. “Terima kasih,” ucapnya pelan. “Ini benar-benar berita bahagia,” lanjut Lisa. “Aku yakin Barry pasti akan jadi ayah yang hebat. Kamu beruntung sekali, Alin!” “Tentu saja. Aku sudah lama menunggu momen ini. Kami akan menjadi keluarga yang sempurna, bukan begitu, Alin?” tanya Barry sambil menatap Alin dengan penuh harapan. Alin hanya mengangguk kecil, tidak mampu berkata apa-apa. Di dalam hatinya, dia merasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN