Alin beranjak bangun untuk membersihkan diri, tak nyaman rasanya jika dia pergi tidur dalam keadaan begini. Maka diletakkannya ponsel di atas nakas sebelum berjalan perlahan menuju kamar mandi. Dia melirik jam yang menunjukkan pukul 11 malam. “Apa aku keterlaluan, ya?” gumamnya, tidak enak memikirkan Barry yang pergi keluar mencari steak yang diinginkannya tadi. Alin melanjutkan langkahnya memasuki kamar mandi dan bergegas membersihkan diri. Beberapa saat kemudian dia keluar lagi dengan memakai pakaian tidur yang lebih panjang dan hangat. Dia kembali melihat jam yang jarumnya mendekati angka 12. “Astaga!” desahnya mulai gelisah dan semakin merasa bersalah. Alin pun lalu menelepon Barry, berniat untuk meminta suaminya itu untuk jangan melanjutkan mencari steak. Restoran mana yang masih