Barry akhirnya pergi juga, Alin melihat keberangkatan suaminya itu dari jendela kamarnya. Lalu, dengan jantung berdebar dia melihat ke arah rumah Arman dan Lisa. “Jika dia pergi juga, maka itu tidak diragukan lagi. Tapi masa iya jam segini dia keluar rumah, mau apa coba!” gumam Alin, menjurus pada Lisa. Tapi sedetik kemudian jantungnya seolah berhenti manakala dilihatnya ada sebuah mobil yang keluar dari garasi tetangganya itu. Alin mengenali itu adalah mobil Lisa, dan itu membuatnya seketika merasa sesak. “A-apa?!” ucapnya hampir tak keluar suara, saking tak percaya dengan apa yang dia lihat. Alin merasa kakinya lemas saat itu juga, wanita itu jatuh terduduk di atas kasur dengan wajah pucat pasi. “Aku nggak percaya, mungkin itu hanya kebetulan saja!” tukasnya, masih mencoba menepis p