(++) Tidak Bisa Menahan.

1160 Kata

Sementara itu di rumah sebelah, rumah Alin dan Barry. Barry memeluk tubuh Alin yang berbaring menyamping bersamanya, merangkum buah kenyal yang terlihat semakin membusung oleh karena kehamilan. “Sayang …,” erang Barry sambil menghentakkan pinggulnya dengan lembut. “Ohhh ….” Alin menyahuti dengan lirih, dia merebahkan kepalanya di lengan Barry, yang mana suaminya itu memeluknya dari belakang. Mereka sedang menikmati sesi bercinta yang hangat dan lembut, karena Barry juga membatasi tenaganya agar jangan sampai membuat kandungan Alin terganggu. Dia sudah tak tahan ingin pelepasan tadi dan beruntung Alin rupanya bersedia melayaninya. “Aku mau keluar, Sayang,” bisik Barry di telinga Alin sambil menciumi lehernya juga. Alin yang juga tengah terengah mengangguk mengiyakan. Barry tersenyu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN