Kebetulan?

1071 Kata

Setelah mengantarkan Alin ke kantor Barry, Arman kembali menjalankan mobilnya menuju butik Lisa. Sesekali dia melihat ke arah spion demi memastikan Alin baik-baik saja. Wanita itu sudah tak ada di pinggir jalan tempat dia meninggalkannya tadi, sepertinya dia sudah masuk ke area kantor. “Yang terbaik buat kita, Alin!” gumamnya seraya menghela nafas panjang. Arman sendiri berusaha untuk tenang, dia tak mau cemas dan gugup berlebihan dengan membayangkan hal buruk yang akan dia lihat nanti. “Oke, mari kita lihat saja!” ujarnya seraya menginjak gas lebih dalam. Butik Lisa tampak sangat ramai. Deretan pakaian mewah dipajang dengan rapi di rak-rak, sementara para pegawai sibuk melayani pelanggan yang keluar masuk. Arman berdiri di dekat pintu masuk, mengamati suasana butik dengan tatapan taja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN