Esoknya, Barry di buat terkejut dengan kedatangan Lisa di kantornya. "Hai," sapa Lisa dengan senyum bibir merahnya yang begitu mencolok mata. Dia memang selalu berdandan menor karena tuntutan pekerjaan. "Hai juga, silahkan," sahut Barry mempersilahkan tamunya duduk di sofa yang ada di tengah ruangannya. "Kamu mau minum apa?” Sebagai tuan rumah tentu saja Barry harus menjamu tamunya dengan ramah. Seorang office boy sudah siap di ambang pintu menerima pekerjaannya. Kepala Lisa menggeleng, "Tidak usah repot-repot, Barry," tolaknya. "Tolong kopi panas dua," titah Barry pada karyawannya. Mengabaikan penolakan Lisa barusan. "Aku tidak merasa di repotnya," ucap Barry. Tidak lama dua cangkir kopi pun tiba, office boy tersebut langsung pergi setelah selesai dengan tugasnya. "Silahkan.