“Maaf, Pa, aku nggak bisa menggantikan Papa memimpin Wirabuana,” ucap Aslan tegas saat ia menemui Chandra di kediamannya.
“Kenapa?” Chandra mendesis tak suka. “Karena perusahaanmu itu? Itu perusahaan kecil, Aslan. Kamu bisa menggabungkan perusahaanmu dengan Wirabuana. Toh, kita bergerak di bidang yang sama. Mungkin spesialisasinya sedikit berbeda, tapi bidangnya sama. Jangan biarkan perusahaanmu itu mencegahmu untuk berkembang.”
Aslan menatap papanya lekat, tatapannya yang tegas sama sekali tak tergoyahkan. “Papa baru saja memberiku satu alasan tambahan buat menolak menggantikan Papa memimpin Wirabuana,” tukasnya mantap.
Chandra mengernyit tak suka. “Apa maksudmu?”
Aslan maju selangkah, kini tatapannya dihiasi sedikit kebencian. “Papa tahu kenapa sekarang Wirabuana berada di ujung tand
