Bab 49. Takdir?

1203 Kata

“Kok ke sini?” tanya Aslan saat Audri akhirnya masuk kamar. “Wah, ngusir?” Aslan mendengus pelan. “Bukan. Elang mau ditinggal?” Audri naik ke atas kasur. “Nggak tahu, tapi dia udah tidur. Besok pagi aku datengin kamarnya, semoga dia belum bangun.” Audri mulai merebahkan diri di atas kasur, tangannya menyentuh lengan Aslan, mengajak pria itu untuk ikut berbaring dengannya Aslan menurut saja, berbaring di samping Audri tanpa memeluknya. Lantas, Audri sendiri yang masuk ke pelukan Aslan, melingkarkan lengannya di pinggang sang suami dan meletakkan kepalanya di d**a bidang Aslan. Refleks, Aslan balas merengkuh tubuh sang istri, membelai lembut punggung Audri. “Kenapa?” tanya Aslan lembut. “Ini… kayak takdir nggak sih, Om?” Audri mulai bicara, pelan dan terdengar kontemplatif. “Takdir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN