Bab 95. Dua Kabar Buruk

1234 Kata

“Bawa ke rumah sakit. Dia sudah butuh pertolongan.” Begitu nasehat dokter keluarga Wirabuana yang dipanggil oleh Chandra semalam. Maka pagi ini, Arkan sudah dibawa ke rumah sakit, langsung bertemu dengan dokter psikiatri. “Saya sarankan dibawa ke rumah sakit jiwa aja, Pak.” Dokter berkacamata itu memberi saran. “Dokter menuduh anak saya gila?!” Chandra meradang. “Saya tidak menuduh, tapi saya membaca dari hasil analisis saya. Di rumah sakit kami belum ada fasilitas untuk rawat inap pasien jiwa, sebaiknya dibawa ke rumah sakit jiwa, Pak. Akan saya buatkan rujukannya.” “Nggak perlu!” sergah Chandra cepat. Ia langsung berdiri dan meraih tangan Arkan, menyeretnya keluar ruangan. “Sebelum terlambat, sebaiknya bawa sekarang ke rumah sakit jiwa. Ini masih gejala awal, penyembuhannya akan le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN