“Om pikir aku cewek apaan? Bisa-bisanya Om meragukan anak yang aku kandung?” Audri berseru marah, jelas sakit hati. “Kamu lupa kalau Arkan pernah menyentuhmu? Bagaimana kalau itu ternyata anak dia?” tuding Aslan tajam. Audri ternganga, dadanya terasa ngilu sekali saat mendengar tuduhan itu. “Tapi nggak sampe ke situ, Om!” “Gimana kamu bisa yakin? Kamu aja mabuk waktu itu kan?” Audri menggeleng. “Tapi aku yakin, aku yakin banget.” “Kalau kamu yakin banget, harusnya kamu nggak nolak buat tes DNA, iya kan?” ucap Aslan dengan sebelah alis terangkat, menatap Audri skeptis dan tajam. Helaan nafas lolos dari bibir Audri. Benar, Aslan benar. Harusnya ia tidak antipati pada ide tersebut. Tapi ia sakit hati, kecewa pada Aslan yang bisa-bisanya menuduhnya demikian. Audri mendongak, menatap Asl