“Kamu bawa Juleha ke rumah kakekmu?” Aslan bertanya tak percaya. Audri mengangguk. “Kenapa emang?” “Itu keputusan bodoh, Audri.” Aslan sama sekali tak menahan komentarnya. Wajah Audri langsung tertekuk begitu mendengar komentar Aslan. Ia melayangkan tatapan tajam pada Aslan yang sedang bersiap-siap berangkat kerja. Ya, mereka baru sempat mengobrol keesokan paginya karena semalam, sepasang suami istri itu hanya menikmati waktu bersama. Saling memeluk dan merasakan kehadiran masing-masing. Perlahan-lahan meluruhkan tensi yang menegang di antara keduanya selama beberapa hari terakhir. Namun sayang, pagi ini tensi itu kembali meninggi. “Om tuh bisa nggak sih di-filter dikit omongannya? Mesti banget ngebodoh-bodohin aku?” sergah Audri tak suka. “Ya karena itu memang keputusan bodoh, Audri