“Aslan, kamu baik-baik saja?” tanya Agnes khawatir saat melihat wajah Aslan yang berantakan. Aslan mengangguk. “Jangan pedulikan aku.” Lantas ia menoleh pada Elang yang masih bermain di dalam kamar rawat itu. “Ayo pulang, Elang.” Besok pagi-pagi sekali, Agnes memiliki jadwal kemoterapi. Karena itu Elang tak bisa menginap di rumah sakit malam ini. Elang mendongak, tampak enggan, namun tetap membereskan mainannya sebelum berjalan mendekati Aslan. “Gimana caraku buat nggak peduli kalau kamu kelihatan sama sekali nggak baik-baik aja, Aslan?” Agnes masih menatapnya khawatir, suaranya terdengar lembut penuh perhatian. “Kamu sudah bicara padanya?” balas Aslan, menghindari pertanyaan Agnes. Kedua tangannya masuk ke dalam saku, ekspresinya datar dan dingin. “Eh? Bicara apa?” Agnes pun balas b