Audri sedang sibuk membahas soal tugas besarnya bersama Arkan ketika ponselnya berdering terus menerus. “Angkat aja,” ucap Arkan. “Ya udah, sebentar, ya?” Audri berbalik dan mulai mengangkat telepon Aslan. “Kamu di mana, anak kecil?!” Seruan Aslan langsung menggelegar di ujung telepon. Arkan mengangkat sebelah alisnya. Dengan hanya dipisahkan sebuah meja, ia jelas bisa mendengar suara teriakan Aslan. “Aduh, aku lupa bilang ya sama Om kalau aku harus ketemu pembimbing?” “Hah? Pembimbing apa?” “Tubes, Om, tubes.” “Oh, masih ada yang begituan?” Aslan tertawa di ujung telepon. “Tapi katanya kamu bilang badanmu sakit semua?” Audri melirik Arkan sekilas, mendapati pria itu tengah menatapnya intens. Ia menelan ludah, merasa tidak nyaman ditatap sedemikian lekat oleh Arkan. “Iya sih, tap