Buntut panjang dari kabar sang mama yang membutuhkan uluran tangannya, juga sampai membuat ASI Audi seolah berhenti diproduksi. Setelah sempat jatuh pingsan, kini Audi yang jadi selalu lemas tak selera makan, sungguh harus mendapatkan kenyataan tak kalah pahit. ASI miliknya sungguh tak selancar biasanya. Anak-anak Audi juga jadi rewel, tak hentinya menangis. Saat kembali ke kamar setelah mengambilkan sang istri makanan di dapur, Langit menemukan istrinya menekuk tubuh di depan ranjang bayi. Kedua tangan Audi membekap erat kedua telinganya, sementara wajahnya dibenamkan ke pangkuan. “Jangan bilang, istriku juga sampai baby bluse! Mereka yang bersalah, kenapa masih istriku juga yang merasakan dampaknya?” batin Langit segera menaruh nampan berisi makanannya. Langit menghampiri Audi dan me