“Nikmati apa pun yang ada selagi bisa dinikmati. Urusan yang lain, itu nanti.” “Perkara mau tidaknya aku terlibat dalam kehidupan mamaku, suamiku bilang aku berhak menolak.” “Menolak tidaknya nanti, itu sungguh hakku.” “Meski andai aku menolak, sepertinya dunia ini tidak akan sepenuhnya menyalahkan aku.” “Entahlah. Rasanya aku hampir gila karena memikirkan ini.” “Susah payah aku mengalihkan perhatianku, agar aku waras dan janinku baik-baik saja.” “Aku harap, semuanya akan segera berlalu.” “Aku harap, setiap waktunya ada saja yang bisa mengalihkan perhatianku.” “Karena jika tidak, sepertinya aku akan terus kepikiran mamaku, serta apa yang terjadi kepada kami.” Audi terus mencoba menata suasana hatinya. Audi menyibukkan diri, serta berusaha hanyut dalam setiap perhatian yang diberi