“Rigel, sini dulu. Nini telepon ini, sama Om Al!” panggil Lula pada putranya yang sejak tadi anteng bersama Sagara dan Felora, tapi begitu sampai di ruangan yang Lula temukan hanya Mama Fay, Grandmom Anna dan Aunty Vanya yang tengah membahas rencana berbagi dan doa bersama untuk peringati satu bulan kepergian Kaivan Lais. “Di mana Rigel, Mam?” tanya Lula pada ibu mertuanya. Hanya tersisa mainan-mainan Rigel di sana yang tetap dibiarkan di mana-mana. Lula sempat tidak enak, takut kehadiran putranya membuat rumah Lais yang biasa rapi, jadi berantakan seperti itu. Mama Fay, apalagi Grandmom Anna malah bilang jika merindukan suasana rumah yang banyak mainan anak-anak. Mereka meminta Lula tidak usah cemaskan hal-hal seperti itu. Mengapa mereka harus tidak suka, atau nyaman, padahal cucu merek