Langkah kakinya begitu berat meninggalkan tempat peristirahatan terakhir dari sang Kakek. Sky satu mobil dengan Lula, Rigel dan Mama-Papa juga Fayra. Perwakilan keluarga sudah memberi pernyataan akan duka yang dialami keluarga Lais. Pemberitaan tentang Kaivan juga hubungan Lula dan Sky kembali terangkat ke media. Namun, keluarga lebih fokus pada duka mereka dan langkah berikutnya setelah semuanya. Mereka selesai mengantar Kaivan ke tempat peristirahatan terakhir, datang dengan perasaan berat, dan pulang mendekap luka yang berantakan bahkan tidak tahu cara menatanya kembali. Tanpa harapan, pegangan mereka mulai kendur tanpa arah dan tujuan. Cahayanya redup, lelah seolah bahagia habis dirampas tanpa sisa. Selain menyisakan kenangan-kenangan yang tersimpan dalam pikiran dan cinta dalam hati.