Perasaan berbunga-bunga tengah di rasakan Gabriella. Pasalnya dia benar-benar beranggapan jika dia sudah menemukan ibunya. Ibu yang sudah hilang lama dan tak kunjung kembali seperti cerita Sky, ayahnya, dan hal yang sangat wajar jika saat ini dia merasa tidak ingin di pisahkan lagi dengan sosok cantik yang baru dia claim sebagai ibunya.
Seperti kata Kiray Agustin dan Luci Mervino selaku nenek Gabriella, Gabriella memiliki magnet kuat untuk membuat orang menyukainya dan melakukan apa saja untuknya, maka jangan heran jika Gabriella di juluki bocah penyihir oleh kedua neneknya.
Bukan karena Gabriella yang sudah di tinggal mati oleh ibunya, ataupun karena dia yang terlahir sebagai putri seorang billioner, bukan pula karena Sky terlalu memanjakannya, tapi lebih dari itu. Gabriella memiliki sihir yang mana orang pertama kali melihatnya akan langsung jatuh hati padanya, dan hal yang sama juga terjadi pada Alexandra.
Alexandra langsung merasa keterikatan begitu saja dengan Gabriella, bahkan meskipun Alexandra begitu muak dan kesal sama Sky hanya karena Sky pernah menawarkan pernikahan, dan memintanya untuk meninggalkan Lucas Leiva, nyatanya saat di hadapan Gabriella, Alexandra bisa berubah menjadi sangat manis di hadapan Sky, bahkan untuk sesaat Alexandra lupa jika dia tidak suka sama Sky. Buktinya, saat Gabriella menunjukkan ekspresi ingin menangis hanya karena Alexandra yang ingin meninggalkannya, Alexandra juga langsung berubah pikiran dan menurunkan sedikit egonya hanya untuk menenangkan bocah cantik itu lalu menawarinya untuk ikut bersamanya ke taman dan menemui teman-temannya, orang yang sudah membuat janji dengan Alexandra sebelumnya.
Gabriella tampak ceria, dengan sebelah tangannya di genggaman Alexandra. Benar-benar terlihat seperti ibu dan anak sungguhan.
Sementara dari arah taman, dua orang wanita berkulit gelap menyapa ke arah Alexandra, dan Alexandra balas melambaikan tangannya.
Sky yakin jika itulah orang yang ingin Alexandra temui. Namun tidak jauh dari tempat itu, Sky dan Alexandra juga melihat keberadaan orang yang sangat mereka kenal, dan seketika otak Sky dan Alexandra terasa blank.
Dari arah kejauhan Alexandra melihat Lucas sedang menggendong seorang anak perempuan usia lima tahun. Itu adalah Jelita, putri Jennifer, sementara di sebelahnya Jennifer juga tampak menggandeng sebelah lengan Lucas.
Gaun mahalnya tampak mencolok di antara pengunjung taman, riasan wajahnya juga terlihat sangat memukau dan cantik. Dia menggunakan topi bundar dengan jaring-jaring transparan untuk melindungi wajahnya, meski begitu aura cantik dan glamornya tetap tidak bisa disembunyikan hanya karena sebuah topi dan mantel yang dia gunakan.
Lucas sedang berdiri di depan stand yang menjual gula kapas warna warni, ada peper bag di tangannya, dan dari logo paperbag itu Alexandra tau jika itu adalah paperbag dari sebuah toko eskrim.
Mereka terlihat membagi senyum juga tawa, senyum juga tawa yang sama sekali tidak pernah Lucas tunjukkan ketika di hadapan Alexandra, karena selama ini Lucas hanya menampilkan wajah datar cenderung dingin ketika berhadapan dengan Alexandra, meski begitu Alexandra tidak kekurangan keceriaan hanya karena tidak mendapat senyum manis di wajah tampan laki-laki itu.
Alexandra tetap bergejolak dengan perasaan cintanya yang begitu menggebu terhadap Lucas Leiva , meski tidak sekali atau dua kali Lucas menolaknya atau mempermalukannya di hadapan teman-temannya bahkan pernah beberapa kali Lucas menjadikan Alexandra sebagai tumbal dari permainan judi-nya bersama teman-temannya.
Alexandra pikir itu adalah cara Lucas mengekspresikan perasaan cintanya, dan Alexandra ingin menghormatinya sebagai seorang pujangga.
Di mata Alexandra Lucas itu ibarat batu berlian yang terkena sinar matahari pagi, tampan dan bercahaya, memiliki karismatik yang tinggi dengan aura dingin dan hal itu menambah kesan maskulin juga mahal pada seorang Lucas, maka tidak heran jika Alexandra harus rela membayar mahal untuk bisa memiliki dan hidup sebagai istri dari Lucas Leiva.
Impian Alexandra untuk menjadi istri Lucas sebentar lagi akan menjadi kenyataan, hanya tinggal menghitung hari , atau mungkin tinggal menghitung jam saja, dan hal yang sangat wajar jika Alexandra merasa muak pada Sky, karena Sky terus menerus berusaha menggoyahkan keyakinan Alexandra untuk mundur dari pernikahan itu lalu menerima lamaran tidak masuk akal laki-laki itu, Sky.
Alexandra terlahir sebagai anak dari keluarga kaya raya, satu-satunya cucu dan penerus Tuan Yohanes setelah satu-satunya Putri yang dia miliki meninggal dalam insiden kecelakaan dua puluh tahun yang lalu, dan kemarin ketika Alexandra menceritakan tentang tawaran Sky pada ayahnya, Tuan Gottardo, dan ibunya, ibu tirinya, Nyonya Gottardo, keduanya langsung memberi respon tidak menyenangkan terhadap cerita Alexandra.
Mereka berpikir bahwasanya Sky memang sengaja melakukan itu, sengaja mendekati Alexandra dengan maksud tertentu dan pastinya tudingan mereka tentu saja tertuju pada aset dan harta yang akan Alexandra warisi.
Mereka berpikir Sky mengincar kekayaan Alexandra hanya untuk menaikkan popularitasnya dalam dunia bisnis internasional, tanpa mereka ketahui bahwasanya Sky adalah orang yang paling berkuasa di kancah bisnis, dan mereka benar-benar tidak tahu jika harta kekayaan Sky jauh berkali lipat dari apa yang mereka punya, bahkan jika digabungkan kekayaan keluarga Gottardo dan keluarga Leiva, kekayaan dua keluarga itu tetap tidak bisa mendekati aset dan kekayaan seorang Sky A Herlambang.
Alexandra lebih dulu menghampiri Lucas dari pada kedua temannya, dan iya Alexandra tanpa ragu menyapa Lucas , hingga membuat Lucas terkejut dengan keberadaan Alexandra di sana.
"Luke...!" sapa Alexandra lembut. Senyum tulusnya terpancar dengan begitu alami, meski sebenarnya ada banyak pertanyaan yang menyerang pikiran Alexandra saat ini.
Dia melepas pegangan tangannya di tangan Gabriella, lalu berjalan lebih cepat ke arah Lucas dan Jane.
Lucas menoleh, dan langsung mengerutkan alisnya dengan ekspresi sinis, tapi Jane malah semakin memeluk sebelah lengan Lucas dengan sengaja, seolah ingin menunjukkan pada Alexandra jika Lucas adalah miliknya.
"Luke...!" Alexandra.
"Apa yang kau lakukan di sini Alexandra? Bukankah harusnya kamu di rumah?!" ucap Lucas dengan intonasi suara yang sengaja dia tekan.
"Oh... Aku sedang bertemu dengan sahabat ku di sini. Aku mengundang mereka untuk hadir dan menjadi pengiring pengantin kita besok, dan..."
"Daddy... Apa yang dia ucapkan? Apa dia orang yang kemarin di tempat photo itu...!" suara Jelita memenggal kalimat yang ingin Alexandra ucapkan, dan Lucas hanya terlihat menghela nafas.
"Jane... Tolong ambil Jelita dulu. Aku harus bicara dengan Alexandra!" Lucas lantas meminta Jane mengambil alih Jelita dari gendongannya, tapi Jelita justru menggeleng, dan semakin memeluk leher Lucas.
"Aku gak mau. Aku maunya sama Daddy saja! Gak mau!" tolak Jelita yang justru menyembunyikan wajahnya di antara ceruk leher Lucas.
"Sayang... Ayo sama Mommy dulu, Daddy harus bicara sama..."
"Gak mau. Jelita gak mau!" tolak Jelita.
Alexandra hanya menatap Lucas yang berusaha menurunkan bocah cantik itu di gendongannya, sementara Jane terus saja melirik dengan ekspresi sinis dan sedikit menukikkan bibirnya ke arah Alexandra seolah dia mendukung aksi Jelita yang tidak ingin turun dari gendongan Lucas dan tidak membiarkan Lucas berbicara dengan Alexandra.
"Mommy... Siapa mereka...?!" Tiba-tiba Gabriella sudah menghampiri Alexandra dan meraih sebelah tangan Alexandra dan seketika pandangan Lucas teralihkan ke arah Gabriella, lalu menatap mata Alexandra seolah ada tanya dari tatapan mata itu.
"Ah Ella. Dia tunangan ku, lusa kami akan melangsungkan pesta pernikahan!" jawab Alexandra dengan senyum yang juga turut terbit dari kedua sudut bibirnya dan kali ini tidak hanya Lucas yang menatap ke arah Gabriella, tapi Jane dan Jelita pun ikut melihat ke arah sumber suara tadi, Gabriella.
"Pesta pernikahan? Apa Ella juga di undang? Ella mau pake gaun princess Elsa nanti!" ucapnya dan sesaat Alexandra justru melirik ke arah Lucas lagi.
Jeniffer terlihat melipat kedua tangannya di depan d**a dengan tas mewah nya juga ada di antara lipatan lengannya.
"What is that, Nona Alexandra? Seorang anak perempuan memanggilmu Mommy? Oh... Ini benar-benar gila! Jadi kau punya anak perempuan? Oooh atau jangan-jangan ini adalah anak kamu saat kamu hilang dulu, secara kamu kan baru kembali ke kelurga kamu lima tahun lalu, dan mungkin ini alasan dulu kamu hilang!" ucap Jane dengan nada meremehkan dan Lucas masih menatap tajam ke arah Alexandra yang langsung menggeleng, mulai terprovokasi dengan apa yang baru saja Jane ucapkan, kemudian melihat dengan seksama garis wajah anak perempuan itu dan sepintas mereka, Alexandra dan Gabriella terlihat mirip.
"No...!" Alexandra.
"Pantes keluarga kamu pilih bungkam pas di tanya tentang keberadaan kamu, ternyata untuk menutupi aib... Menjijikkan!" desis Jane lagi, dan lagi-lagi Alexandra menggeleng dengan sangat cepat.
"Alexandra... Apa kamu bisa menjelaskan masalah ini?!" ucap Lucas setelahnya. Dia memperbaiki posisi Jelita di gendongannya, dan bocah cantik itu tampak ikut menatap tajam ke arah Alexandra.
"No. Dia bukan anakku. Dia adalah...!"
"Mommy... Kok Mommy bilang gitu. Bukannya tadi Mommy mengatakan jika Ella boleh manggil Mommy dengan panggilan Mommy? Kenapa sekarang Mommy bilang jika Ella bukan anak Mommy?!" mata Gabriella terlihat berkaca-kaca, terlebih saat Alexandra melepas pegangan tangan Gabriella di tangannya.
"Nah kau liat sendiri kan Luke. Anak kecil gak bisa bohong. Jelas bocah ini mengatakan jika Alexandra adalah Mommy nya. Kau benar-benar memalukan Nona Alexandra. Kau sangat kejam dengan tidak mengakui putri Anda!" timpal Jane lagi dan kepala Lucas semakin terasa panas, tapi Sky justru hanya terlihat menopang dagunya dengan sebelah tangannya, dan sebelahnya lagi dia lipat di depan d**a. Bahunya dia sandarkan di tiang lampu taman itu. Ikut menyimak pembicaraan Alexandra dan kedua orang itu, Lucas dan Jenifer.
Melihat bagaimana wanita bangsawan itu berusaha menjatuhkan harga diri Alexandra di hadapan Lucas dengan drama tidak masuk akal yang dia ciptakan sendiri.
Hanya karena Gabriella memanggil Alexandra dengan panggilan Mommy, lantas wanita itu menjadikan panggilan itu sebagai fakta untuk menyerang Alexandra.
Sky hanya diam, tidak ingin ikut campur. Dia ingin melihat bagaimana Alexandra membela dirinya dan meyakinkan Lucas dan Jane bahwasanya Gabriella bukanlah putri yang lahir dari rahimnya melainkan Gabriella hanya anak yang sedang terobsesi untuk mendapatkan seorang ibu.
"Luke... Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Dia bukan anakku. Dia adalah...!"
"Sudahlah Alexandra. Jangan mengatakan apapun saat ini. Kau benar-benar membuat aku kecewa!" ucap Lucas .
"Luke... Dengarkan aku. Aku benar-benar bukan Mommy dari anak ini. Tadi aku bertemu di taman dengannya dan bermain bola. Namun karena anak ini mengatakan jika dia tidak punya Mommy , dan Mommy nya pergi ke surga, lantas dia meminta kepadaku untuk memanggilku Mommy, dan aku hanya asal menyetujuinya. Aku benar-benar bukan Mommy-nya , atau ibu kandung dari anak ini. Tapi dia adalah..."
"Mommy...!" Gabriella mendongak ke arah Alexandra, dan Alexandra melihatnya sebentar.
"Ce ce ce... Kau keterlaluan Nona Alexandra. Jelas-jelas wajah kalian mirip. Kamu kalau mau bikin alasan yang masuk akal dong? Ooh atau kamu memang sengaja memaksa keluargamu untuk menjodohkan kamu dengan Lucas, hanya untuk menutup aib kamu ini, dan setelah kamu berhasil menikah dengan Lucas, kamu pasti akan bersandiwara dengan ingin mengadopsi anak kamu sendiri bukan?! Aku sering menonton drama seperti ini. Klasik tapi percayalah itu adalah ide yang murahan!" potong Jane lagi , tapi Alexandra kembali menggeleng dengan sangat cepat, dan Lucas semakin geram, bahkan dia sampai mengeratkan giginya karena muak.
Bisa-bisanya dia tertipu dengan kepolosan Alexandra yang mengatakan cinta berkali-kali terhadapnya, padahal kenyataannya Alexandra tidak semurni yang diceritakan keluarganya, oooh dia benar-benar sudah tertipu.
"No. Lucas, dengarkan aku. Aku mengatakan yang sebenarnya. Dia bukan anakku. Aku sama sekali tidak pernah melahirkan. Aku masih seratus persen virgin. Tolong percaya sama aku Lucas. Aku tidak berbohong!" ujar Alexandra yang sudah nyaris akan menangis hanya karena ucapannya tidak dipercayai oleh seorang Lucas, tapi Lucas hanya menampakkan wajah datarnya saja.
Lucas tidak mengatakan apapun , dia lantas berbalik dan bersiap untuk meninggalkan Alexandra, dengan Jane yang kembali menggandeng sebelah lengan Lucas . Namun langkah Lucas langsung di hentikan oleh Alexandra.
"Lucas. Tolong percaya sama aku. Aku mengatakan yang sebenarnya. Dia bukan anakku. Tolong...!"
Alexandra meraih lengan Lucas yang di gandeng Jane, dan sedikit mendorong tubuh Jane agar sedikit menjauh dari Lucas , karena dia benar-benar harus membuat Lucas percaya padanya. Namun Jane justru mendrama dengan menjatuhkan tubuhnya ke trotoar seolah-olah Alexandra memang sengaja mendorongnya hingga tersungkur.
"Aaah..."~~Jane.
"Oh Jane...!" Lucas terkejut saat melihat Jane tersungkur, dan buru-buru berjongkok untuk memeriksa apakah Jane terluka atau tidak, dan baru setelah itu Lucas melepas Jelita dari gendongannya. "Apa kau tidak apa-apa?!" Lucas terlihat khawatir, dan Jane semakin memainkan dramanya.
"Ooh. Ini sakit Luke. Tanganku keseleo. Lututku terbentur. Sakit!" Keluhnya, dan Lucas langsung mendongak menatap ke arah Alexandra.
"Mommy...!" Jelita memeluk leher ibunya sedih , dan Lucas bangkit dari berjongkok.
Dia lantas mencengkram lengan Alexandra dengan kuat sembari berucap. "Apa yang kau lakukan Alexandra? Apa kau ingin mencelakai mereka hanya karena kamu yang terbukti salah!"
"Luke... Dengarkan aku. Tolong percaya sama aku. Aku tidak seperti yang dia katakan. Aku benar-benar masih bersih. Aku...!"
"Fuck..." Lucas menyentak lengan Alexandra dengan cukup keras hingga Alexandra terjauh dan lututnya terbentur dengan siku trotoar , bahkan sampai berdarah, dan tangannya yang menahan bobot tubuhnya pun ikut lecet dan terluka karena krikil di sisi trotoar itu.
"Hey... Anda jangan kasar sama perempuan, paling tidak dengarkan penjelasan dia dulu!" Sky dengan cepat menahan tubuh Alexandra, dan keberadaan Sky di sana justru semakin memperkeruh suasana.
"Ooh jadi dia orangnya...!" Tunjuk Lucas ke arah Sky, dan Alexandra kembali menggeleng.
"Mommy..." Gabriella ikut membantu Alexandra bangkit, dan Alexandra meringis karena sakit, dan hal itu semakin memperkuat dugaan Lucas tentang hubungan Alexandra dan Sky, juga anak perempuan itu.
"Om jahat... Om sudah mendorong Mommy Ella. Om jahat...!" Gabriella mendorong kuat Lucas hingga Lucas sedikit menjauh dari Alexandra, dan Lucas menepis tangan Gabriella yang menyentuhnya hingga Gabriella nyaris jatuh, dan hal itu justru membuat darah Sky mendidih, dan detik berikutnya, Sky justru...