“Serius kamu mau bantu masak?” tanya Kaivandra setengah yakin, setengah khawatir, saat Aleeya mengikuti ke dapur dengan semangat berlebihan seperti anak kecil baru dilepas dari penitipan. “Tenang, Mas. Aku sudah lulus kursus masak online. Sertifikatnya belum sempat aku cetak aja,” jawab Aleeya sambil mengikat rambut dan mencuci tangan dengan gaya ala chef di TV. Kaivandra mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas: mie telur, sayuran, telur, dan sosis. Semua diletakkan di meja dapur dengan tertib dan presisi—ciri khas seorang dokter yang terbiasa dengan prosedur. “Aku motong sayur ya?” tanya Aleeya, mengambil pisau dan papan potong. Kaivandra sempat terlihat ingin protes, tapi akhirnya hanya mengangguk. “Tapi tolong—jangan dijadikan salad abstrak. Cukup potong sesuai garis hidup sayurannya.”

