Ruang dosen di lantai dua Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu biasanya terasa kaku dan hening. Tapi hari ini berbeda. Kevin— terlihat lebih santai dari biasanya. Mengenakan kemeja biru muda yang digulung hingga siku, rambutnya sedikit acak karena terburu-buru dari rapat virtual perusahaannya. Namun matanya langsung fokus begitu melihat Aleeya berdiri di depan pintu sambil menenteng laptop dan setumpuk jurnal. “Silakan duduk, Aleeya,” ujarnya sambil tersenyum. Aleeya sedikit gugup, tapi menyembunyikannya dengan cengiran bar-bar khas dirinya. “Pak Kevin, hari ini saya nggak akan bikin Bapak geleng-geleng kepala lagi. Meskipun tadi sempat hampir nulis kata ‘kucing’ di daftar pustaka.” Kevin mengangkat alis, menahan tawa. “Semoga bukan Nando lagi.” Mereka duduk berhadapan. Aleeya membuka lapto

