Panggilan masuk dari—Mami Naura Aleeya menekan tombol hijau di layar ponselnya. "Assalamualaikum, Mami?" Suara Mami Naura terdengar agak panik, tapi tetap tenang di telinga Aleeya. “Leeya, Mami cuma mau ngabarin. Barusan Eyang Hani datang.” Aleeya yang baru saja duduk di kursi kerjanya langsung duduk tegak. “Hah? Eyang Hani? Yang matre itu?” “Shhh! Jangan keras-keras!” Mami Naura tertawa lirih. “Nggak jelas gimana ceritanya, tapi kayaknya Tante Vania udah pasang badan. Rumah beliau sekarang dijaga satpam.” Aleeya menghela napas lega. Ada rasa puas menyelinap di dadanya. Bukan karena suka melihat orang tua dipermalukan, tapi karena Kaivandra—meski dalam keadaan tak berdaya—masih terlindungi dari racun masa lalu. “Thanks ya, Mi. Aku agak lega sekarang. Nggak kebayang kalau Eyang Hani s

