Halusinasi Anindya

1145 Kata

Pagi ini, alarm di ponsel Aleeya berdentang terlambat. Matahari sudah menggoda lewat celah tirai saat Aleeya terjaga dengan rambut awut-awutan dan wajah panik. “Astaga! Kenapa nggak bangunin aku sih, alarm sialan!” rutuknya sambil loncat dari kasur. Semalam dia kebablasan nonton drama Korea sampai jam tiga pagi. Gara-gara oppa berbaju putih itu, pagi ini dia nyaris kehilangan reputasi sebagai gadis paling on time se-Devara Holding. Tanpa sarapan, tanpa sempat menyapa Kaivandra yang mungkin sedang duduk di ruang tamu menunggu ocehan paginya, Aleeya langsung melesat keluar rumah seperti roket. Belum sempat teriak, “Mas Kaivan, udah minum obat belum?”—dia sudah terlanjur diburu waktu. Hari ini penting. Sangat penting. Karena tamu dari Solo sudah tiba. Dan bukan tamu biasa. Dia adalah A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN