Bab 17. Hasrat yang Tertahan

1241 Kata

"Kamu janji? Tidak akan lagi percaya dengan ucapan Clara?" tanyaku, berusaha untuk memastikan bahwa Dewa serius dengan janjinya. Selarik senyum terbit dari bibirnya, semakin menambah nilai ketampanannya. "Aku janji," katanya dengan nada yang tegas dan penuh keyakinan. Dewa mengulurkan tangannya, dengan senang hati aku menyambutnya. Dia menggenggam tanganku, kami bergandengan menuju mobil Dewa yang masih menghalangi mobil preman-preman itu. Aku merasa bahagia dan lega karena Dewa telah berjanji untuk menjadi suami yang bertanggung jawab. Orang suruhan Mami Meri masih pingsan karena pukulan telak Dewa. Aku dan Dewa masuk ke dalam mobil, suamiku menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya. Ada bunga-bunga kecil berterbangan di hati ini, saat ini sungguh aku sangat bahagia karena Dewa telah be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN