"Aku dan Tania sudah putus," jawab Dewa dengan nada yang santai. "Sekarang aku sudah menemukan penggantinya, dan dia jauh lebih baik darinya." Dewa memandangku dengan senyum, dan aku merasa terkejut karena dia membandingkan aku dengan Tania, seorang model yang cantik dan populer. Aku hanya seorang lulusan SMA, tidak memiliki latar belakang yang sama dengan Tania. "Apa maksudmu?" tanyaku dengan nada yang penasaran, tidak percaya bahwa Dewa bisa membandingkan aku dengan Tania. Dewa tersenyum dan menjawab, "Istriku, kamu adalah pengganti yang sempurna. Kamu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Tania." Aku merasa terkejut dan tidak percaya dengan kata-kata Dewa. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud dengan "kelebihan" yang dimaksud. Atau jangan-jangan dia hanya ingin menghiburku karena