Wajahnya terlihat memelas, aku harus membuat keputusan yang tepat. Aku tidak mau menyesal di masa depan. Anakku kelak harus bahagia, tidak seperti aku saat kecil yang mengalami kesulitan. Aku mengingat kembali pengalaman pahitku dengan ibu tiri yang kejam. Aku tidak mau anakku mengalami hal yang sama. "Kita buat kesepakatan," kataku dengan tegas. "Jika kamu mau memiliki anak, yang pertama, seluruh harta milikmu harus diserahkan untuk anak kita. Aku tidak mau anakku mengalami kesulitan seperti yang aku alami." Aku menatapnya dengan serius. "Yang kedua, kamu jangan memberikan anakku ibu tiri! Aku tidak ingin anakku mengalami kesakitan yang sama seperti yang aku rasakan." Dewa terlihat makin seperti cacing kepanasan, tubuhnya terlihat tegang dan wajahnya merah padam. Aku penasaran, sebena