Rajen tidak tahu kalau ... mencumbu perempuan semenyenangkan ini ternyata. Dan perempuan itu adalah Humaira. Sosok yang pernah mampir dengan begitu sensual di mimpinya. Oh, apa ini juga mimpi? Jangan-jangan dari tadi Rajen sedang bermimpi? Dia, kan, demam. Tak enak badan. Terlelap juga saat mami dan papi pamit pergi ke rumah eyang uyut. Lagi pula kalau nyata, teriakan Kak Huma mestinya mendatangkan Jagat atau bibi—hell, bibi? Yang Huma sebut-sebut ibu tadi. Yang kiranya siapa itu si penutup pintu kamar ini? Tapi masa ART yang sudah bekerja lama dan lulus uji coba mami-papi berani berbuat hal semembahayakan hidupnya ini? I mean, kalau Rajen terluka atau apa pun itu gara-gara ART, kan, nanti bibi dihukum tanpa ampun. Daripada itu ... Rajen mulai menemukan penawar dari panas yang serasa m