Satu minggu berlalu dan satu minggu pertama itu dilewati dengan super minim interaksi. Entah dari Huma yang memang enggan bercakap-cakap dengan Rajen atau Rajen yang tidak pandai mengajak ngobrol. Rajen itu sekalinya ngajak ngobrol dia macam ngajak gelut. Tutur katanya sulit untuk terangkai ramah. Tak hanya dengan Rajen, dengan Jagat juga minim interaksi sebetulnya. Yeah ... jujur, Huma tidak nyaman. Dia juga merasa bersalah terkait impian Rajen yang ingin duduk di bangku kejayaan Atmaja Group sudah hancur. Masalahnya, yang membuat hancur adalah ibu Huma. Melihat Jagat pun Huma merasa bersalah. Dengar-dengar Jagat yang kelak akan jadi penerus utama, dan itu berarti dia yang akan dijodohkan, padahal Jagat sudah punya pacar katanya. Makin merasa bersalah ketika Huma tahu bahwa pacar Jaga