"Celananya belum," kata Rajen saat Huma bilang sudah selesai. "Ganti juga?" "Iyalah." "Itu, sih, ganti sendiri aja." Huma ogahlah, ya kali! "Bisa, kan?" "Bisa." Rajen tak akan memaksa. Kalau sekali Huma menolak, ya sudah. Lagi pula sepertinya kalau celana lebih gampang. So, dia turun dari ranjang. Huma memperhatikan. "Mau lihat?" "Nggak." Lalu berbalik, memunggungi. Rajen senyum. "Aku gantinya di kamar mandi, kok." Sambil membawa tabung infus dan celananya, termasuk celana dalam. Huma tidak menimpali, memilih duduk di sofa. Syukur kalau gitu, kan? Meski agak khawatir sedikit. Serius bisa? Ya, tapi Huma tidak mau membantu juga. Lagi pula ngapain, sih, Rajen segala ingin ganti pakaian? Sehari atau dua hari nggak ganti baju mah nggak apa-apa, kali. Kan, sedang sakit. Toh, waktunya j