Extra Part 37: Mereka Tidak Salah

1130 Kata

Tidak tahu. Huma nge-blank. Rajen juga sama. Mereka kompak diam di sepanjang perjalanan pulang. Duduk di jok tengah, bersisian. Rajen menunduk, Huma menatap ke luar jendela. Sementara, Dikara yang duduk di sisi kemudi—di jok depan—menoleh ke arah mereka. Dikara menghela napas. Miris. Mereka miris. Dan Dikara kena imbas pusingnya. Ya Tuhan! Sakit kepala rasanya. Terpikir dosa apa yang sudah Dikara lakukan sehingga keturunannya ... oh, atau ini ada kaitannya dengan tindakan balas dendam Kara ke Dinda dulu? Tapi, kan, Dinda yang memulai lebih dulu kejahatan itu. Sepertinya Tuhan tidak pandang siapa yang lebih awal atau konteks jahatnya karena apa. Jahat, ya, jahat saja. Perbuatan buruk, ya, buruk saja. Dulu ... Dikara ingat soal racikan air minum bercampur obat perangsang, yang mana Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN