"Katanya kamu sampai dibawa ke UKS, ya? Gimana sekarang? Udah mendingan?" Tangan Huma menjulur refleks, ingin mengecek suhu tubuh Rajen, tetapi lelaki itu menepisnya. Huma terkesiap. "Oh ... maaf." Hati Rajen sakit melihat Kak Huma, entah kenapa. Ini juga dia sedang marah, padahal mestinya tidak perlu sampai demikian, bukan? Ayolah ... sejak awal, kan, Rajen sudah tahu bila Kak Huma dan Gav itu dekat. Lagi pula di sini justru Rajen yang seolah menjadi orang ketiga di hubungan mereka. Tapi kenapa malah Rajen yang berasa tersakiti? Kenapa malah Rajen yang merasa terluka? Ditambah sekarang perasaan itu kuat mencekiknya, membuat sesak di d**a juga. Bagaimana cara sembuhnya? Huma pun beranjak. Melihat itu, hati Rajen makin sakit. Kenapa tidak dibujuk? Oh, Rajen ingin dibujuk. Dan jelas-jela