"Kita nggak perlu ART tambahan, lho, Yang. Aku rasa udah cukup Bi Jum sama Bi Mei." Huma menunduk. Menjelang Magrib dirinya mendapat sebuah pertolongan Tuhan, kembali menghadirkan orang baik untuknya yang sedang melangkah tak tahu arah. Bahkan kaki Huma sudah pegal sedari siang, berhenti di masjid untuk salat dan makan, istirahat sambil berpikir ke mana langkahnya ini akan berakhir. Huma lalu teringat toko emas, dia mau menjual gelang Natasya. Tak ada suratnya tak apa, kan? Mungkin harganya akan turun, tetapi daripada tak ada uang sepeser pun. Huma mau mencari tempat tinggal dulu, lalu sekolah dan ... mencari kerja. Bertanya ke teman, misal? Adakah yang mau mempekerjakannya di rumah, Huma pandai menyapu, ngepel, dan semua pekerjaan rumah tangga lain. Iya, seperti itu tadinya. Sebelum p