Ihsan menyusul Mia yang hendak masuk ke dalam gerbang parkir gedung, mengambil semua tas Mia dan membawakannya menuju ke mobil. Dia menyuruh Mia masuk ke dalam mobil dengan segera karena tak lama lagi mobil-mobil para petinggi Rukmana akan ke luar dan dia tidak mau ada obrolan mengenai kedekatan mereka berdua. “Ngeri, Om. Dia teriak-teriak kayak kesetanan gitu,” ujar Mia setelah memasang sabuk pengaman, padahal Ihsan belum memulai bertanya. Ihsan menggeleng tersenyum, dan dia yang tampak tenang. “Aku tadi kerja di ruang bu Sindi, dan aku emang nggak liat dia pas aku balik lagi ke ruangan. Trus dia tiba-tiba masuk ke ruangan dan mukanya masam gitu, nggak lama dia teriak-teriak, teriakan si Yosi. Hm … eh, Om ketemu dia di mana?” “Pas rapat di ruangan baru pak Harja. Mungkin dia pergi pa

