Ihsan tersenyum melihat pintu kamar Mia yang berwarna pink dengan gantungan boneka-boneka lucu di depannya. Dan dia merasa berada di dunia lain saat memasuki kamar Mia yang didominasi warna pink, lagi-lagi dia melihat banyak boneka di kamar Mia. Ihsan yakin Mia yang sangat dimanja kedua orangtuanya sedari lahir sampai dewasa. Ada sedikit sesal yang Ihsan rasakan karena dia yang telah berbuat jauh kepada Mia, dia saja pasti tidak akan rela pria manapun yang memperlakukan Narita seperti dirinya yang memperlakukan Mia. Tidak tahu kenapa, Ihsan tidak bisa menahan diri jika berurusan dengan Mia, dia yang ingin memberi kesenangan dan kebahagiaan yang spesial untuk gadis itu. “Om Ihsan?” Mia menegur Ihsan yang diam setelah meletakkan tas-tasnya di atas sofa. Ihsan tampak memikirkan sesuatu. “

