Ihsan ternyata mengajak Mia makan malam di hotel bintang lima yang tidak jauh dari gedung kantor. Mia jadi merasa segan karena berkali-kali diajak Ihsan makan atau minum di luar dan harganya yang tidak murah. Meskipun Mia berasal dari keluarga berada dan lebih dari berkecukupan, dia tetap diajar berhemat dan tidak berfoya-foya. Mia langsung memperbaiki riasan di wajah sebelum turun dari mobil. “Sudah?” tanya Ihsan, tertawa kecil melihat Mia yang sibuk memperbaiki riasan wajahnya di cermin kecil, juga menambah sedikit lipstick di bibir. “Sebentar, Om.” “Kamu tuh cantik, nggak perlu terlalu banyak dandan.” “Ini sedikit, ‘kan di resto mewah, harus rapi dan cantik dong.” Ihsan terkekeh, dan dia mau menunggu Mia selesai merapikan wajahnya. “Cemong nggak, Om?” tanya Mia, sedikit kurang p

