Bab 38. Kenapa Peduli?

1113 Kata

Mia akhirnya membenarkan pendapat Ihsan, bahwa dia yang perlu meluruskan pendapat yang salah tentangnya ke orang-orang Rukmana. Pagi-pagi dia sudah rapi dan kembali berpakaian kerja seperti biasa. Tentu hal ini mengundang tanya mamanya yang juga sudah siap-siap pergi bekerja, juga papanya yang tahu tentang rencana pengunduran dirinya dari perusahaan di bidang properti ternama itu. Namun, keduanya saling melempar senyum, senang dengan Mia yang tampaknya kembali bersemangat. “Ah, syukur sekali kamu bekerja lagi di Rukmana. Papa dan pak Tirta sudah ada kesepakatan kerjasama lo,” ujar Wisnu seraya menerima piring berisi nasi goreng dari Ami. Mia mendelik. “Oh ya? Emang jadi?” “Jadi. Dia punya proyek perumahan di Tangerang Selatan. Papa juga sudah bertemu pak Harja, orang dia.” “Oh, Pak Har

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN