Mia beranjak dari tempat duduknya sambil membawa piring kotornya, dan mengambil piring kotor Ihsan. Tapi, Ihsan malah mengambil keduanya dari tangan Mia, menyuruh Mia kembali duduk di sofa depan. Mia menghela napas panjang saat duduk, membuka kembali pesan gambar dari Sara dan menghapus semua. Dia tidak mau perasaan dan pikirannya kacau. Merasa lebih baik dan tenang, Mia mengambil semua tas dan dia yang ingin pamit pulang. “Pulang?” tanya Ihsan, melihat Mia yang tampak bersiap-siap. Mia mengangguk. “Iya, Om. Tadinya mama tahunya aku ke toko malam ini dan menginap di sana.” “Lebih baik kamu menginap di sini saja malam ini,” usul Ihsan tiba-tiba. Mia mengernyitkan dahinya. “Kamu tidur di kamar, dan Om bisa tidur di sofa. Bagaimana?” “Tapi aku nggak bawa pakaian bersih,” ujar Mia.

