Tirta sangat puas dengan hasil rapat santai sore ini dan berkali-kali memuji kekompakan para bawahannya, lebih serius dan fokus dengan proyek yang akan dia luncurkan. Setelah rapat usai, dia dengan santainya mendekati Ihsan dan Wisnu yang tampak asyik berbincang. “Ah, dari jauh seperti mertua dan menantu,” ujar Tirta, mulai berkelakar. “Setelah dekat begini, ternyata sama-sama calon besan.” Wisnu kontan tertawa lepas, dan Ihsan yang tertawa malu, padahal dia yang sedikit senang dengan candaan bosnya, tapi tentu saja dia yang sudah paham bahwa Tirta yang memang sering berkelakar dan kata-katanya yang ambigu. Semua orang memahami hal itu dan Ihsan yang paham bahwa sebaiknya tidak serius menanggapi candaan Tirta. “Bisa saja, Pak Tirta ini,” ujar Wisnu, menoleh ke Ihsan dan menepuk-nepuk pu

