Ihsan memperbaiki posisi duduknya, ingin lebih serius mendengar Mia. “Aku … senang malam itu, dia memperhatikan aku, dia memanjakanku, dan aku yang jadi mengingat kebersamaan kami berdua selama pacaran dulu, jalan-jalan seputar Washington, liburan di Bali, Thailand….” Mia mulai terisak. “Aku lupakan kesalahannya, aku masih ingin memberinya kesempatan, dan dia yang tidak perlu repot menjelaskan hubungannya dengan Rita.” Ihsan mengusap-usap bahu Mia, ingin menenangkan perasaan Mia, dan mengerti kebingungan Mia. “Aku sudah sangat senang, dia berubah lebih baik. Dan aku pun jadi mengerti kenapa dia nggak cerita bahwa dia yang bertemu Rita setelah dari Surabaya, aku masih berpikir dia yang tidak mau membuatku kecewa. Tapi….” Mia benar-benar menangis sekarang. “Cerita, Mia. Om dengerin kam

