“Gimana dengan Ziya? Apa dia tidak akan kecewa?” Siska menatap wajah sang adik dengan lekat, memperhatikan raut wajahnya yang sama sekali tidak terlihat berubah. “Kalau aku berhasil mendekati nona Aqila, tentu saja Ziya akan aku buang jauh – jauh. Dia sama sekali sudah tidak berguna lagi untukku, karena ada perempuan yang lebih segala – galanya dari Ziya,” jawab Andika begitu tegas. Tentu saja bagi Andika tidak masalah kehilangan sosok perempuan seprti Ziya Adikara, karena pada dasarnya dia sama sekali tidak pernah mencinati gadis itu. Semua yang dilakukannya hanya sebuah kepura – puraan, demi mencapai tujuannya menjadi orang kaya, dan bisa bekerja diperusahaan sebesar Niskala Corp. Sekarang ada kesempatan untuk mendapatkan wanita yang lebih baik dibanding Ziya? Buat apa lagi harus memp

