Nathan perlahan membuka pintu kamar Juwita, memastikan tidak ada suara yang akan membangunkan Asti di kamar atas, walau Nathan sudah memberikan obat tidur pada Asti. Malam ini, saat yang dinantinya akhirnya tiba. Jantungnya berdebar kencang saat matanya menangkap sosok Juwita yang berdiri di balik pintu, memancarkan pesona sensual dengan lingerie merah yang memukau. "Kau datang," bisik Juwita, suaranya rendah dan menggoda. Dia mengunci pintu di belakang Nathan, memastikan privasi mereka. Nathan melangkah mendekat, matanya tak lepas dari tubuh Juwita yang menggairahkan. "Bagaimana bisa aku tidak datang?" desahnya, tangannya mulai meraba lembut tubuh Juwita. Juwita merinding saat jari-jari Nathan menyentuh kulitnya. "Kau berani mengambil risiko, Nathan. Asti bisa saja terbangun." "Aku su