Asti keluar dari kamar mandi dengan handuk yang sudah disampirkan di rambutnya, mengenakan gaun tidur tipis berwarna biru lembut yang membingkai tubuhnya dengan sempurna. Dia melangkah mendekati Nathan, yang masih duduk di sofa dengan mata terpaku pada layar ponsel. Senyuman kecil menghiasi wajah Asti, mencoba mencairkan suasana. Dia duduk perlahan di samping suaminya, berharap Nathan akan segera menyadari kehadirannya. Namun, Nathan hanya melirik sekilas, lalu kembali fokus pada ponselnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sikap dingin itu membuat Asti mengeram pelan, menahan marah. Dia menghentakkan kakinya ke lantai dengan keras, membuat Nathan akhirnya menoleh. “Nathan, kamu lihat aku dong. Aku di sini, suami macam apa yang cuek begini?” kata Asti dengan nada tajam. Nathan menghela