BAB 40 - Rasa Bersalah

1150 Kata

Dikara berdiri di apartemen penthouse-nya, menatap kosong ke arah jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota. Di telinganya, suara dokter terus mengiang, menjelaskan daftar panjang cedera yang dialami oleh Juwita. Sudah lebih dari tiga jam sejak wanita itu tidak sadarkan diri, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah menghela napas berat lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Pengacara dan agen Juwita kini berada di rumah sakit, menemani kedua anaknya. Sementara itu, ia hanya bisa menunggu laporan dari dokter Marisa yang menangani kondisi wanita itu. Suara dokter itu terdengar ragu saat berkata, “Sejujurnya, aku dilarang menyebutkan ini pada tim hukummu. Bahkan padamu juga, Dikara.” Kalimat itu menusuk. Tapi Dikara tidak bisa membantah. Ia tahu alasannya. Jika ia berada di po

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN