Dendam Rendi

1758 Kata

Dua petugas keamanan apartemen berlari mendekat. Rendi panik, mencoba menambah kecepatan, tetapi langkahnya terhenti saat salah satu petugas berhasil memegang bahunya dengan kuat. “Lepasin!” seru Rendi, berusaha meronta. Namun kekuatannya kalah jauh. Petugas lain segera memegangi kedua tangannya dan menggiringnya kembali ke lobby. Wajah Rendi pucat, matanya gelisah mencari celah untuk kabur. Di ruang keamanan, monitor CCTV menampilkan rekaman jelas: Rendi memasuki apartemen Sadewa tanpa izin. Petugas yang memimpin membuka ponselnya, menekan nomor kontak yang tertera di data penghuni. “Selamat malam, Pak Sadewa. Kami dari keamanan apartemen. Mohon maaf mengganggu, tapi kami perlu Bapak segera ke sini. Ada seseorang yang masuk ke unit Bapak tanpa izin, dan dari rekaman CCTV, kami sudah m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN