Pesan Penting

1302 Kata

Fikri yang tengah merapikan tas kerjanya menoleh pelan, lalu menghela napas. Ia menatap Rendi dengan raut canggung. “Nggak, Ren. Nggak dibalas,” jawab Fikri jujur. “Malah…” Fikri ragu untuk melanjutkan. Rendi perlahan bangkit dan duduk, menatap Fikri penuh harap. “Malah apa, Fik?” Fikri akhirnya berkata pelan, “Malah diblokir. Nomorku sekarang udah nggak bisa kirim pesan ke dia.” Rendi menunduk. Pundaknya turun seolah menanggung beban besar. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sesak di d**a. “Dia bener-bener nggak mau lihat aku lagi…” gumamnya lirih. Fikri hanya bisa diam beberapa detik sebelum berkata, “Ren, kamu harus siapin mental. Dia udah cukup sabar lima tahun. Sekarang tinggal kamu yang harus berjuang—tapi bukan buat balikan, ya. Buat tanggung jawab dan jadi lebih baik.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN