Dilamar Oleh Orang Tak Terduga

1634 Kata

“Sadewa?” ucap Dewi nyaris berbisik. Jantungnya berdegup cepat tak karuan. “Untuk apa kamu ke sini?” Sadewa melangkah mendekat, sorot matanya teduh namun menyimpan kegelisahan. Di bawah cahaya matahari pagi yang masih malu-malu, raut wajahnya tampak serius. “Ibu pindah rumah ke mana?” tanyanya pelan namun tegas. “Jangan ngontrak lagi, Bu. Lebih baik ibu tinggal di rumah saya.” Dewi sontak menatapnya dengan mata melebar. Nafasnya tercekat oleh kalimat yang tak ia duga. “Kenapa kamu tiba-tiba minta aku tinggal di rumahmu?” tanyanya dengan nada heran dan waspada. Sadewa tak menghindari tatapannya. Justru sebaliknya, ia menatap dalam mata Dewi, lalu berkata pelan, “Ibu jadi istri saya.” Dunia seakan berhenti sesaat bagi Dewi. Tubuhnya kaku. Ia menggeleng pelan, seolah ingin memastikan apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN