Pengantin Baru

1224 Kata

Meja makan panjang bergaya klasik itu tampak elegan dengan taplak putih dan peralatan makan berkilau. Aroma masakan yang baru selesai Dewi buat pagi tadi masih menggantung di udara. Tangannya sempat bergetar ketika ia menuangkan sup hangat ke mangkuk, takut rasanya tidak sesuai harapan. Sadewa duduk di sampingnya, memberikan senyum tipis seolah hendak menenangkan. “Santai saja, Wi. Mereka pasti suka,” bisiknya pelan. Di seberang, Raihan—ayah mertua Dewi—sudah duduk dengan tenang, wajahnya teduh, namun penuh wibawa. Patricia berada di sampingnya, sesekali melirik Dewi dengan pandangan hangat yang mengandung semangat. “Silahkan, Pak. Ini Dewi yang masak,” ujar Patricia sambil menatap menantunya. Dewi menunduk sopan, “Iya, Ayah… saya coba buat sayur asem dan ayam goreng rempah.” Suaranya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN