51. Sekelebat Masa Lalu

2104 Kata

“Wah … terima kasih banyak, lho, Mil! Enggak nyangka banget sampai dikasih yang spesial gini.” Pulang kerja, aku mendapat oleh-oleh dari Jogja. Mila bilang, dia baru saja dikirim banyak makanan dari Ibunya dan aku mendapat bagian. Meski belum kenal, Mila mengaku Ibunya sudah tahu aku. Mila juga mengaku, dia cerita tentang aku pada Ibunya sudah lama, bahkan sejak dia belum berdamai— Mila dan Ibunya memang pernah terlibat konflik yang serius. Setelah mereka kembali akur, dia cerita tentang aku lebih-lebih lagi. Jujur, satu kali pun aku belum pernah ngobrol dengan Ibu Mila. Aku hanya pernah mendengar suara beliau saat Mila telepon. Ternyata benar kata Mila, ibunya mudah ingat orang dan sangat perhatian. Kalau tidak perhatian, aku tidak mungkin kebagian oleh-oleh. Ngomong-ngomong, saat ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN