Demamku sudah membaik. Memang belum sepenuhnya sembuh, tetapi hari ini aku ingin berangkat kerja. Ada banyak pekerjaan yang harus keselesaikan. Aku tidak bisa dengan santai menunda-nunda. Atau kalau tidak, aku bisa kena tegur Pak Rivan lagi. Karena Mas Kian semalam menginap di rumah, jelas aku akan berangkat kerja dengannya. Mungkin aku akan minta diturunkan di pinggir jalan, tepatnya di depan indomaret yang lokasinya kisaran dua ratus meter dari kantor. Tidak masalah aku jalan dulu daripada langsung ketahuan. Aku belum siap menjelaskan, belum siap pula kalau tiba-tiba kena gosip. Ngomong-ngomong Mas Kian, dia sepertinya tahu kalau dia akan disuruh menginap. Aku bicara ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia bawa baju ganti. Dia sudah mandi dan kini sudah keluar kamar. Aku tebak, dia mene