28. Ketahuan!

2503 Kata

Kondisiku sudah betul-betul membaik. Herannya, hal yang pertama kali kurindukan adalah menginap di kos Mila. Terlebih, Ayah dan Bunda sedang ke Jepara karena ada saudara yang meninggal. Aku tidak ikut karena ada tanggungan pekerjaan. Lagi pula, sangat tidak mungkin ke Jepara hanya sehari. “Diomelin Mila bodoamat-lah!” Pukul setengah sembilan malam, aku keluar dari rumah. Aku mengenakan baju rapat-rapat agar tidak masuk angin. Itu sudah termasuk jaket, kaus kaki, juga masker. Di tengah jalan, tiba-tiba ponselku bergetar panjang. Karena ponsel kutaruh di jaket, jadi getarnya terasa. Aku menepi karena takutnya Ayah atau Bunda menelepon. Benar saja, nomor Bunda yang tertera di layar. “Hallo, Bund.” “Iya, hallo!” “Gimana?” “Bunda enggak jadi pulang besok, Fi. Kayaknya molor sehari. Sekal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN